Apa Itu Main Saham? Baca Ini Sebelum Anda Mencoba

penulis

0 Comment

Link

Banyak orang menggunakan istilah “bisnis saham” atau “main saham” saat berbicara tentang investasi saham. Sangat umum bagi investor saham baru. Ini sebenarnya sepele, tetapi dapat memengaruhi hasil investasi kita secara psikologis.

Dalam budaya lokal kita, investasi saham sebenarnya dianggap sebagai bisnis saham atau perdagangan saham. Walaupun hal-hal sepele, pertanyaan seperti “Main apa sekarang?” Selain itu, “Bisnis apa sekarang?” biasanya diajukan ketika orang bertanya tentang pekerjaan.

Penyebutan tersebut secara psikologis dapat mengalihkan kita dari pentingnya berinvestasi saham, padahal berkaitan dengan apa yang sedang kita lakukan, biasanya bisnis atau inisiatif yang ada.

Apa Itu Investasi Saham?

Investasi saham, disebut juga bisnis saham, mirip dengan membeli, menjual, dan memperdagangkan saham. Tujuan investasi saham adalah membeli perusahaan dan menahannya dalam jangka panjang, sedangkan perdagangan saham adalah membeli saham dan memperdagangkannya dalam jangka waktu singkat. Itu masuk akal jika tujuannya adalah untuk trading saham. Saham investasi dan saham perdagangan berbeda dan harus dipisahkan.

Saham seperti permainan karena di sebut “main saham”. Menurut kami, ini lebih buruk daripada membicarakan perdagangan saham. Istilah “main” sering di gunakan untuk menunjukkan sifat tidak serius. Karena investasi saham di anggap menyenangkan atau mudah di lakukan, kita mungkin tidak tertarik untuk belajar cara berinvestasi secara psikologis yang benar.

Secara pribadi, saya menghindari menyebut investasi saham sebagai bisnis saham, apalagi bermain-main dengan saham. Hubungan yang benar dengan investasi saham membentuk cara berpikir kita, yang secara tidak langsung mempengaruhi perilaku yang benar dalam berinvestasi saham.

Berinvestasi pada saham harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan strategi yang matang serta analisa yang cermat. Anda harus meneliti secara menyeluruh perusahaan tempat Anda ingin membeli saham, termasuk menggunakan analisis fundamental.

Baca Juga :   Alasan Mengapa Kita Memerlukan Pendidikan Crypto

Apa Itu Main Saham? Baca Ini Sebelum Anda Mencoba

Karakteristik Indeks Harga Saham

Investor menggunakan indeks saham untuk memandu investasinya di pasar modal, khususnya saham. Indeks yang mewakili pergerakan harga saham. Saya mengetahui bahwa jenis indeks saham di Bursa Efek Indonesia bermacam-macam, tidak hanya IHSG dan LQ45 saja. Indeks saham dapat di katakan sebagai โ€œraporโ€ bagi sekelompok saham.

Oleh karena itu, indeks mencerminkan kinerja sekelompok saham. Untuk membandingkannya, Anda dapat menggunakan perbandingan nilai rapor anak Anda adalah harga saham, nilai rata-rata kelas adalah IHSG, dan nilai rata-rata sekolah adalah LQ45. Nilai rata-rata kelas atas adalah LQ45.

Saat ini Bursa Efek Indonesia mempunyai 37 indeks saham yang terus didistribusikan melalui media cetak dan elektronik. Indeks-indeks ini adalah:

  1. IHSG

IHSG memasukkan semua perusahaan publik sebagai bagian dari perhitungan indeksnya. Bursa Efek Indonesia dapat memilih untuk mengecualikan atau memasukkan beberapa emiten dari perhitungan IHSG jika jumlah saham yang di perdagangkan secara publik (float) dari emiten tersebut relatif kecil dan kapitalisasi pasarnya sangat besar.

Karena IHSG di miliki oleh Bursa Efek Indonesia, maka Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk-produk yang di terbitkan oleh pengguna yang menggunakan IHSG sebagai standar (benchmark). Lebih lanjut, Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang di ambil oleh individu yang menggunakan IHSG sebagai acuan.

  1. IDX80

Indeks tersebut mengevaluasi kinerja harga saham dari 80 saham dengan kapitalisasi pasar besar, likuiditas tinggi, dan fundamental perusahaan yang kuat.

  1. Indeks LQ45

Indeks ini terdiri dari 45 emiten yang di pilih berdasarkan kriteria yang di tentukan berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar. Saham di nilai dan di tukar setiap enam bulan.

Baca Juga :   Apa Itu Market Cap? Ini Adalah Definisi dan Klasifikasinya

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar